The Blog

UPI, Bandung. Prodi Perpustakaan dan Sains Informasi bekerjasama dengan Perpustakaan Pusat UPI melaksanakan Seminar Online (15/5/2020).

Acara dimulai pukul 08.30 WIB melalui media teleconference Zoom dengan Ibu Riche Cynthia Johan selaku moderator dan seminar online ini diisi oleh Bapak Taufiq Achmad yang membawakan materi mengenai “Pendekatan Heutagogy di Masa Pandemi” yang menjelaskan bahwa Heutagogy ini merupakan kegiatan belajar mandiri dan menerapkan pendekatan holistik untuk mengembangkan kemampuan yang di mana pusat dalam pendekatan Heutagogy ini adalah siswa atau student. Dijelaskan bahwa pendekatan belajar dalam Heutagogy tidak memerlukan guru apabila digunakan pada pendidikan non-formal, akan tetapi dalam konteks pendidikan formal guru memiliki peran penting sebagai penasihat, pemantau, pengarah dan Role Model. Salah satu manfaat yang disampaikan mengenai Pendekatan Heutagogy ini yaitu dapat mengembangkan cara berfikir kritis pada siswa. Disampaikan juga bahwa elemen pendekatan Heutagogy ini mencakup: kontrol belajar siswa, fleksibilitas kurikulum, fleksibilitas & negosiasi penilaian, dan pencarian informasi. Lalu tantangan apa saja yang dihadapi dalam melakukan pendekatan Heutagogy? Yaitu seperti ketersediaan infrastruktur, sistem yang mendukung, keaktifan siswa, kemampuan guru, dan pengembangan materi yang relevan.

  Lalu pematerian selanjutnya oleh Bapak Septian Sugara yang memberikan materi mengenai “How to Perform Effective information Behavior” yang menjelaskan bahwa dalam pencaharian Informasi disini terjadi yang dinamakan informasi overload atau disebut dengan situasi di mana Informasi mengarah pada keadaan kecemasan atau penyimpangan yang digeneralisasi, atau ketidakmampuan untuk membuat keputusan mengenai masalah tertentu (Case, 2012).

Dalam  Information Behavior dijelaskan bahwa permasalahan yang sering terjadi yaitu seperti tidak mengerti kata kunci dengan menggunakan Boolean operation dan Advanced Search, kemampuan dalam berbahasa, terbatasnya akses informasi, peran perpustakaan dalam menyampaikan informasi. Kemudian dijelaskan bagaimana mengatasi informasi hoax yang terjadi pada saat ini seperti hanya percaya pada sumber yang dapat diandalkan, cek link atau url yang valid, cek tanggal publikasi suatu informasi, tanyakan pada yang ahli, baca atau tonton secara keseluruhan konten informasi yang tersebar, bandingkan berbagai sumber informasi, dan jangan pernah sebarkan suatu informasi sampai mengikuti beberapa langkah tersebut.

Seminar Online “Heutagogy and Information Seeking Behavior when pandemic Happened” dihadiri oleh 150 peserta yang terdiri dari Dosen, Praktisi, Pustakawan dan Mahasiswa yang berasal dari Mancanegara. Peserta seminar online sangat antusias terhadap kegiatan ini dan ikut aktif dalam sesi tanya jawab diakhir pematerian. Semoga kegiatan Seminar Online “Heutagogy and Information Seeking Behavior when pandemic Happened” yang dilaksanakan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. (Lien/Red)