The Blog

UPI, Bandung. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Departemen Sosial Politik (Sospol) Program Studi Perpustakaan dan Informasi (Perpusinfo) menyelenggarakan kunjungan sosial dan Biblioterapi pengembangan diri bagi Anak Pejuang Kanker pada Jumat, 29 September 2017 Pukul 07.00 – 10.30 WIB, bertempat di Rumah Cinta Anak Kanker, Pasteur , Sukajadi , Kota Bandung , Jawa Barat. (29/09/2017)

Kunjungan Sosial kali ini menggandeng Komunitas Biblioterapi Indonesia (KBI). Layanan biblioterapi bagi anak dan orangtua pejuang kanker disampaikan langsung oleh founder KBI merangkap dosen Prodi Perpusinfo, Susanti Agustina M.I.Kom.

Bunda Susan melaksanakan biblioterapi menggunakan buku Ensiklopedia Muhammad Teladanku, berjudul Rasulullah SAW Berkisah 8. Mengisahkan tentang 3 orang sahabat yang berhasil keluar menyelamatkan diri setelah terperangkap batu besar, karena doa dan kebaikannya. Hal ini membantu peserta yang hadir merefleksikan diri agar tak pernah berhenti berdoa dan melakukan hal baik untuk mengundang pertolongan Allah SWT ketika mengalami kesulitan.

Salah satu pejuang kanker anak bernama Rahma (14) mencontohkan doa lain seperti dalam kisah, ” Ya Allah, aku dulu pernah memberi uang 5000 buat yang kelaparan, kalau semua itu hanya mengharap ridhomu maka keluarkan aku dari kesulitan ini”, katanya. luar biasa. Rahma dan anak pejuang kanker lainnya terlihat ceria bersama kakak-kakak mahasiswa yang hadir menyuguhkan hiburan musik dan membagikan hadiah bingkisan. Meski ada 2 orang anak yang terlihat lesu karena baru saja menjalani kemoterapi. Bunda Susan mengatakan, “kami berkunjung ke Rumah Cinta sejatinya bukan untuk memotivasi para pejuang kanker disini, justru malah kami yang banyak termotivasi oleh perjuangan ambu dan abah lutung serta para orangtua dan anak-anak disini, menyadarkan kita bahwa sebaik-baik manusia itu yang paling bermanfaat buat orang lain”, ungkapnya.

Pendiri Rumah Cinta Anak Kanker, ambu lutung merasa berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan kunjungan ini, “ambu berharap kegiatan ini berlangsung secara berkesinambungan, karena anak-anak dan orangtua disini juga butuh pendidikan dan bimbingan”, pesannya.

Rumah Cinta Anak Kanker ini lahir karena rasa senasib dan sepenanggungan yang dialami pasangan abah dan ambu lutung (panggilan akrabnya), yaitu sejak anaknya meninggal dunia akibat kanker yang dideritanya. Ambu dan abah lutung berharap, mereka yang berasal dari luar Bandung dan kurang mampu dapat memiliki rumah singgah yang layak, tidak terkatung-katung di tengah proses pengobatan yang menyita waktu, biaya dan pikiran.

Mereka ada disini untuk saling menguatkan, berjuang dengan cinta. Bahkan, perjuangan abah dan ambu lutung menular pada orangtua lain yang senasib. Sopir ambulance milik Rumah Cinta Anak Kanker adalah orangtua berikutnya yang memilih berkhidmat sebagai bentuk cinta pada mendiang anaknya yang juga meninggal dunia akibat kanker yang dideritanya.

Rangkaian acara dipandu oleh Idham dan Nuriska, dari unit protokoler prodi yang membawakan acara dengan seru dan menyenangkan. Acara diakhiri dengan penyerahan buku sumbangan Biblioterapi Pengasuhan untuk orangtua pejuang kanker, pemberian plakat, berfoto dan berdoa bersama.

Aldo selaku ketua pelaksana dan Yos selaku Kadep Departemen Sosial dan Politik BEM Perpusinfo berharap, Kunjungan sosial kali ini dapat menumbuhkan jiwa sosial KEMA PERPUSINFO dan juga sebagai itikad baik untuk merealisasikan salah satu TRI DHARMA Perguruan Tinggi (mengabdi pada masyarakat). Semoga di acara Kunjungan Sosial mendatang BEM perpusinfo dan Komunitas Biblioterapi Indonesia dapat terus bersinergi secara positif dan berkelanjutan. (Linda/Red)